Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Anganku

Hari ini aku memutuskan untuk berkelahi..kemudian aku mendapatkan kejutan bahwa aku memang dilepaskan begitu saja. Sejenak aku menutup mata untuk menenangkan pikiran.. Kau tau apa? Semua yang aku pikirkan terjadi, kau pergi bahkan kau tau mau berbicara denganku. Tapi aku beruntung ada orang lain saat itu melihat aku tak berdaya, aku dipeluk olehnya. Iya dia adalah sahabatku, bahkan ada satu orang lama yang turut membuatku tertawa dengan kelakuannya. Aku bahagia walau aku menutup mata sejenak, karena itu yang aku butuhkan. Dipeluk orang-orang yang aku butuhkan saat ini. Namun kenyataannya adalah aku masih disini sendiri tanpa siapapun.

Cerita

Aku melihat senja Sebelum kita bertemu berdua Aku sangat bahagia Seperti hadiah yang tak terduga -- Sempat ku buat cerita diantara biru dan jingga Menceritakan dengan senyum di dalamnya Sehingga ku bertanya, apakah senja kita sama Namun sunyi datang tanpa ditanya Aku telah tahu apa jawabnya -- Rasaku seketika hampa Tapi apalah daya, aku bingung berbicara apa Aku yakin aku tidak apa-apa Karena jalan setiap insan itu berbeda -- Kini hadir pengalaman nyata Perbedaan tak harus menyisakan duka, suka pun harus ada Setidaknya kita telah bertatap muka Masuk ke dalam memori untuk cerita di kala tua

Cerita Tentang nya

Bermula dari diriku yang ingin berkenalan Bertukar sapa hingga mengajak jalan Kupikir ini hanya sebuah pertemanan Ternyata hatiku berkata pelan -- Mengunjungi kamar mu sungguh penuh warna Membuat proyek berdua Seperti kesenangan semata Namun itu adalah obat para luka -- Hari demi hari saling bercerita Entah itu duka ataupun suka Sampai akhirnya semua berbeda Sepertinya aku menyukai dirinya -- Selagi rasa suka membahana Aku terlalu sibuk dengan dirinya Hingga lupa bahwa tidak dengan dirinya Aku terlalu terlena -- Aku memutuskan berkelana Tanpa mengeluarkan kata Kamipun berpisah untuk tak menyapa Membuat cerita yang berbeda -- Cukup lama kita tidak menyapa Ternyata waktu membuat kita bersua Bisa bercengkrama dengan orang lama Sungguh cerita sempurna -- Apa yang ku rasa? Bahagia Dan entah mengapa Rasa ini kembali terbuka -- Tiba-tiba kamu mengajak tuk berjumpa Tapi waktu tak terduga Sehingga sulit tuk terlaksana Hingga aku bertemu sedikit memaksa --...

Dia

Saat itu aku sedang di kelas dengan suasana yang sangat ramai. Kemudian temanku mengajak untuk ke bioskop, menonton film yang sedang "booming". Aku mengiyakan seraya menengok ke belakang untuk melihat teman yang mengajakku. "Hey", sapanya dengan senyum yg manis seraya mengangkat tangan. Saat itu aku kaget dengan keberadaannya, kenapa orang itu bisa di baris tempat duduk ku, dan kenapa sungguh baik. Biasa nya dia sangat ketus dan bahkan sulit untuk bertanya bahkan sulit untuk senyum sapa. "Eh, lo ikut juga kan?" Ajak temanku ke cowo ini "Iya ikut yaa" menjawab dengan tatapan mata penuh makna ke arahku, aku spontan membalikan badan dan bergidik aneh. Tapi disisi lain aku merasa senang. Karena dia yg aku suka ikut. Dia....

Sebuah pertemuan tanpa kata

Sebuah pertemuan yang tak disengaja. Kita mulai bertukar kata Tanpa terasa hati ini memuja Dirinya yang ada di depan mata -- Aku tidak mengerti apa yang telah terjadi dengan hidupku, terlalu cepat untuk menjelaskan semuanya. Tiba-tiba dia menggenggam tanganku, namun tak ada sepatah katapun terucap. Menggenggam erat dengan lembut dan penuh cinta dan terus menggengam. -- Mungkin aku sedikit gila,  Muncul sebuah perasaan bahwa aku telah dimiliki seseorang yang telah lama ku nanti. Penantian panjang yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Sungguh ku bahagia. -- Waktu demi waktu kita jalani, Sampai tiba saatnya aku dan dia berdekatan, cukup dekat. Dan bibir ku pun menyentuh bibirnya. Sepertinya diankaget, karena ku tau dia bukan lelaki seperti itu. Aku merasa malu, tapi dia hanya tersenyum manis kepadaku.

Percakapan

"Oh jadi nyapanya disini, gak nyesel gue install ulang lagi aplikasinya" Sebuah pesan singkat yang cukup untuk membelalakan mata. Kok bisa sih dia dapet chat gue, kan ini udah lama dan harusnya sudah dihapus dong ya dari server. Gumamku panik akan text tersebut. "Haha, iya. Kok bisa dapet chat -nya ya?" Sebuah pertanyaan bodoh melayang, entah apa yang merasuki jiwa gue. "Lo scroll dong buat liat chat itu masih ada atau engga", hardik pada diri gueyang sedang panik menanggapi semuanya. DANG! Benar saja, setelah melihat semuanya, c hat tersebut memang masih terpampang jelas dan isinya cukup memalukan untuk gue saat itu. "Jadi kenapa gak ngajak ngobrol langsung aja kemarin? Kan kita lagi deketan", balasnya. "hehe... Bang mau nonton sama gue gak?" ---

Gadis Kecilku

Malam itu aku melihat gadis kecil keluar kamar dan berlali, kemudian ia membuka piyamanya dan duduk dipertengahan ruang tv dan kamar, setengah bertelanjang. "Pakai bajunya!" Amarah seorang laki-laki yang ternyata adalah ayahnya. "Gak mau!" Ucap gadis kecil itu menentang tapi tetap mematung dan memberikan perlawanan bahwa baju itu tidak pantas untuknya. "Plak!" Tamparan keras dari ayah gadis itu. Tetesan darah mengalir ke piayama gadis kecil itu, sambil terisak dia mengelap luka tersebut. Luka akibat tamparan yang menyebabkan lidah sang gadis kecil itu terbelah. ---

Hallo!

Dia tersenyum dan akupun membalasnya.. "Hallo" sapanya ramah kepadaku. "Hallo", jawabku bingung seraya memberikan senyuman kikuk. Siapa yang menyangka saat membuka pintu coffee shop, aku mendapatkan sapaan manis dari si dia. Senang? Tentu! --- Sore itu, aku bersalaman dengan seseorang di salah satu coffee shop. Sempat tak mengira karena orang tersebut sudah mengambil seluruh perhatianku sebelumnya. Bukannya aku merasa tinggi hati, aku sadar bahwa kesempatan itu terjadi karena aku sedang duduk dengan salah satu orang yang dia kenal. "Siapa itu, bang?" Tanyaku pada orang yang duduk denganku saat itu. Tentu aku bertanya setelah dia pergi dari hadapan kami berdua. "Itu namanya Alfonso" "Oh" jawabku singkat sambil melihat kebelakang untuk memastikan bahwa dia sudah benar-benar pergi. --- Keesokan harinya akupun datang ke coffee shop yang sama. Aku mulai memperhatikan Alfonso namun hanya untuk memperhatikan, t...

Doa Dirinya

Minggu pagi, bahagianya sang perempuan bisa melihat pujaan hatinya tertidur pulas disebelahnya. Melihat parasnya yang terlelap, ia pun semakin sayang. Lalu kecupan manis pun melayang ke pipi sang pujaan hati untuk mengganggu tidurnya. Perlahan sang pujaan hati pun membuka matanya. "Kamu iseng yaaa" "Biarin, hahaha" "Yaudah aku mandi dulu yaaa" Iya, sang pujaan bersiap untuk ibadah paginya dan perempuan ini mengangguk mengerti bahwa itu adalah kewajiban sang pujaan. Selesai mandi, perempuan ini tersenyum, senang melihat pujaannya sudah berpakaian rapi dan wangi tak hanya itu karena dia mendapatkan kecupan hangat di keningnya walau perempuan ini masih memakai baju tidur. "Aku pergi dulu, kunci aku bawa yaaa" izin dari pujaan hatinya dan perempuan ini menyetujuinya. ----- "Tadi kamu doa apa aja? Aku boleh tau gak?" Ucap perempuan itu dengan antusias sambil melingkarkan tangannya ke leher sang pujaan untuk merasakan hangatny...