Skip to main content

Doa Dirinya

Minggu pagi, bahagianya sang perempuan bisa melihat pujaan hatinya tertidur pulas disebelahnya. Melihat parasnya yang terlelap, ia pun semakin sayang. Lalu kecupan manis pun melayang ke pipi sang pujaan hati untuk mengganggu tidurnya.
Perlahan sang pujaan hati pun membuka matanya.
"Kamu iseng yaaa"
"Biarin, hahaha"
"Yaudah aku mandi dulu yaaa"
Iya, sang pujaan bersiap untuk ibadah paginya dan perempuan ini mengangguk mengerti bahwa itu adalah kewajiban sang pujaan.
Selesai mandi, perempuan ini tersenyum, senang melihat pujaannya sudah berpakaian rapi dan wangi tak hanya itu karena dia mendapatkan kecupan hangat di keningnya walau perempuan ini masih memakai baju tidur.
"Aku pergi dulu, kunci aku bawa yaaa" izin dari pujaan hatinya dan perempuan ini menyetujuinya.
-----
"Tadi kamu doa apa aja? Aku boleh tau gak?" Ucap perempuan itu dengan antusias sambil melingkarkan tangannya ke leher sang pujaan untuk merasakan hangatnya tubuh pria itu.
"Iya aku berdoa untuk kebahagiaan keluargaku, teman2ku dan juga untuk kamu" dengan mantap pria itu berbicara sambil menatap mata perempuan itu.
Tersenyum, bahagia, namun pilu ketika kebahagiaan hanya sebatas doa dan rencana.
"Tuhan apakah akan ada jalan untuk kami berdua"
Perempuan itu berkata dalam hati sambil tetap memeluk pujaannya seraya berkata "Amin, terima kasih yaa, semoga kita bahagia"
---

Comments

Popular posts from this blog

Mama Pulang!

"Yeee, mama pulang!" Seru perempuan dari jauh dan sibuk membawa banyak kantong belanjaan. "Ma, aku belanja bahan kue, ayok kita bikin kue, aku kemarin lupa resep yang mama kasih sekarang kasih ya ma untuk aku catat" celoteh anak tersebut dengan mata berbinar. Setelah itu perempuan ini menyiapkan peralatan untuk membuat kue dan saat menoleh.... ---- "Makasih ya mah sudah datang dan membuat semangat untuk memasak" senyum perempuan ini

Manusia Tak Pernah Puas

Mendengar sebuah perbincangan.. Seseorang merasa dirinya kurang memiliki kasih sayang dari sebuah keluarganya. Merasa semua yang pernah Ia lakukan selalu salah dan tidak pernah mendapatkan dukungan yang lebih baik. Di sela - sela perbincangan, Ia mendapatkan pertanyaan mendasar. Apakah sudah mendapatkan kebutuhan dasar, sepeti makan, minum, tempat tinggal yang layar ? Apakah sudah mendapatkan rasa aman ? Apakah sudah mendapatkan rasa cinta dan memiliki ? Dan apakah sudah dihargai dan menghargai orang lain ? Sempat tersentak dengan jawaban dari dirinya. Ada sesuatu mengganjal dari hal ini Tidak terlalu aman karena masa masa yang sebelumnya terjadi Salah cara dalam tindakan Sama sama belum menemukan hal yang pas

Kunci untuk pintu - ombak untuk karang

Apakah benar kreativitas datang darimana saja? Apakah benar semuanya bisa diimplementasikan secara baik? Bagaimana cara berkreasi jika kita berada di dalam sebuah ruangan kecil yang hanya mempunyai sebuah pintu, tidak ada lampu, tidak ada warna, tidak ada apapun untuk keluar sekalipun. Sempat terjerat dengan kalimat di Twitter dari seorang penulis @/shitlicious atau @/aMrazing   (sedikit lupa) - bahwa kreativitas tidak akan datang kalau kita sendiri tidak bebas. "oh jadi kalo saat elo berkreasi kemudian ada yang membatasi, mimpi itu hilang" "tapi kan kita gak perlu mendengar apa yang dikatakan oleh orang lain" "tapi seiring waktu berjalan, entah bagian jiwa atau raga, hal tersebut akan runtuh, sama seperti karang yang akan hancur diterjang ombak berkali kali" "lalu apa yang harus diantisipasi agar tidak terjadi seperti itu ?"  ---------  "Tidak tahu..." Jawaban yang menyakitkan, dan mungkin hanya kita s...