Skip to main content

Manusia Tak Pernah Puas

Mendengar sebuah perbincangan..
Seseorang merasa dirinya kurang memiliki kasih sayang dari sebuah keluarganya.
Merasa semua yang pernah Ia lakukan selalu salah dan tidak pernah mendapatkan dukungan yang lebih baik.

Di sela - sela perbincangan, Ia mendapatkan pertanyaan mendasar.
  • Apakah sudah mendapatkan kebutuhan dasar, sepeti makan, minum, tempat tinggal yang layar ?
  • Apakah sudah mendapatkan rasa aman ?
  • Apakah sudah mendapatkan rasa cinta dan memiliki ?
  • Dan apakah sudah dihargai dan menghargai orang lain ?
Sempat tersentak dengan jawaban dari dirinya.
  • Ada sesuatu mengganjal dari hal ini
  • Tidak terlalu aman karena masa masa yang sebelumnya terjadi
  • Salah cara dalam tindakan
  • Sama sama belum menemukan hal yang pas

Tapi kemudian Ia meneruskan lagi jawabannya - Ya semuanya telah didapatkan, tapi tak sesuai ekspektasi yang diimpikan. Semua ada porsinya dan setiap porsi orang untuk menyampaikan dan mendapatkan pasti berbeda. Salah satunya dengan cara melihat diri sendiri, pantaskah untuk mendapatkannya atau tidak. Dan mencoba mendapatkan yang belum sesuai porsinya dengan cara lain yang lebih baik untuk diri sendiri,

Kemudian gue agak terpaku dengan jawaban nya dan mengambil kesimpulan..

"Manusia tidak akan pernah puas dengan ekspektasi yang dia buat sendiri, Manusia tidak akan pernah merasa bahagia jika selalu memandang sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri, dan Manusia tidak akan pernah sadar kekurangannya sampai ada orang lain yang memberikan pertanyaan atas jawaban yang di cari oleh manusia ini untuk manusia ini sendiri " - Je

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mama Pulang!

"Yeee, mama pulang!" Seru perempuan dari jauh dan sibuk membawa banyak kantong belanjaan. "Ma, aku belanja bahan kue, ayok kita bikin kue, aku kemarin lupa resep yang mama kasih sekarang kasih ya ma untuk aku catat" celoteh anak tersebut dengan mata berbinar. Setelah itu perempuan ini menyiapkan peralatan untuk membuat kue dan saat menoleh.... ---- "Makasih ya mah sudah datang dan membuat semangat untuk memasak" senyum perempuan ini

Kunci untuk pintu - ombak untuk karang

Apakah benar kreativitas datang darimana saja? Apakah benar semuanya bisa diimplementasikan secara baik? Bagaimana cara berkreasi jika kita berada di dalam sebuah ruangan kecil yang hanya mempunyai sebuah pintu, tidak ada lampu, tidak ada warna, tidak ada apapun untuk keluar sekalipun. Sempat terjerat dengan kalimat di Twitter dari seorang penulis @/shitlicious atau @/aMrazing   (sedikit lupa) - bahwa kreativitas tidak akan datang kalau kita sendiri tidak bebas. "oh jadi kalo saat elo berkreasi kemudian ada yang membatasi, mimpi itu hilang" "tapi kan kita gak perlu mendengar apa yang dikatakan oleh orang lain" "tapi seiring waktu berjalan, entah bagian jiwa atau raga, hal tersebut akan runtuh, sama seperti karang yang akan hancur diterjang ombak berkali kali" "lalu apa yang harus diantisipasi agar tidak terjadi seperti itu ?"  ---------  "Tidak tahu..." Jawaban yang menyakitkan, dan mungkin hanya kita s...