Kamu adalah seseorang yang membuatku menangis, layaknya merindukan kasih seorang Ibu dan tidak bisa mendapatkannya kembali. Sesak ini sungguh nyata, menata kembali potongan-potongan diriku yang telah hilang. Kamu adalah tempat teduhku ketika aku benar membutuhkan tempat berlindung, di saat duniaku terlalu bising seketika aku lupa saat berdua bersamamu. Pelukmu adalah kuatku, di saat aku membutuhkan energi untuk bertahan dan kamu membuat aku terus bisa berjalan. Hadirmu adalah tawaku, melihat senyummu membuat diriku berkata "Aku ingin bersamamu hingga tua nanti" Semua hanya harap, yang takdir telah memisahkan kita. ___ Aku masih menyimpan sketsa rumah "kita", yang mungkin aku akan pakai kelak, mungkin juga aku akan menghubungimu menjadi arsitek rumahku nanti. Bukankah kamu pernah berjanji akan melakukan hal itu? Bolehkah aku meminta janji yang satu itu? Akupun masih ingat percakapan kita berdua saat di coffee shop. "This is my concept of this room, having family...